Berpikir Komputasional dalam Mempersiapkan Pembelajaran bersama MAN Kota Kupang

Kupang (Kemenag) — IHT hari kedua (18/07) di MAN Kota Kupang terlaksana dengan materi yang menarik yaitu coding. Materi ini disampaikan oleh Syahriyati dan Welemfridus Ndiwa dari Dinas Pendidikan Provinsi NTT. Biasanya materi coding selalu berkaitan dengan belajar pemrograman komputer. Namun, coding yang dimaksud pada materi ini adalah mengenalkan konsep berpikir komputasional dalam mempersiapkan pembelajaran. Berpikir komputasional artinya menggunakan pendekatan untuk memecahkan masalah dengan cara yang sistematis dan logis, terinspirasi oleh konsep-konsep dalam ilmu komputer. Ini melibatkan penguraian masalah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terstruktur, serta mencari pola dan solusi yang efisien. Pendidik diharapkan mampu mempersiapkan materi pelajaran secara komputasional. Para pendidik harus membiasakan konsep coding dalam perangkat pembelajaran agar peserta didik dapat mengikuti tahapan yang diperlukan secara rinci untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Syahriyati mengajak pendidik untuk kreatif secara bijak dalam memanfaatkan teknologi untuk membuat rancangan pembelajaran, misalnya dengan memanfaatkan ChatGpt. Pemanfaatan ChatGpt secara maksimal juga memerlukan trik khusus. Trik yang dimaksud adalah pendidik harus membuat prompt yang spesifik sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan disesuaikan dengan konteks lingkungan peserta didik.

Selain materi coding, materi lainnya seperti merancang modul P5RA, kerja kelompok MGMP, dan praktik penerapan model pembelajaran abad 21 disampaikan oleh Pengawas Madrasah Kantor Kemenag Kota Kupang, Siti Hawa. Beliau menekankan betapa pentingnya membuat perencanaan pembelajaran yang siap memfasilitasi seluruh peserta didik dengan beragam gaya belajar. Beliau juga berharap MAN Kota Kupang menerapkan P5RA dengan memperhatikan kesiapan madrasah.

“Silakan Bapak Ibu mendesain modul P5RA dan berkolaborasi dalam menentukan tema yang disesuaikan dengan kesiapan madrasah. Bisa juga disesuaikan dengan karakter madrasah. Jangan sampai kita menentukan tema P5RA tapi kita belum bisa mempersiapkan fasilitasnya,” jelas Siti Hawa.

Siti Hawa memuji proyek pembuatan sabun yang pernah dilakukan oleh MAN Kota Kupang pada kegiatan P5RA. Proyek seperti itu perlu mendapat tindak lanjut yang lebih progresif, tidak hanya berhenti pada tahap produktif. (Mikyal)

Related Posts

In House Training (IHT) Tingkatkan  Kompetensi Tenaga Pendidik MAN Kota Kupang

Kupang (Kemenag) — Dalam rangka mendukung proses pembelajaran semester Ganjil Tahun Ajaran 2025/2026, MAN Kota Kupang mengadakan In House Training (IHT) Pembelajaran Abad 21. IHT akan dilaksanakan mulai tanggal 17…

Penutupan MATSAMA 2025 – 2026 : Waktunya Aksi CERIA

Kupang (Kemenag) — Hari terakhir kegiatan MATSAMA di MAN Kota Kupang (16/07) diisi dengan latihan baris berbaris bersama pengurus PRAMUKA. Pelaksanaan penutupan dihadiri oleh Kepala Madrasah yang diwakili Wakamad Kesiswaan,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *